Beranda

Senin, 09 Maret 2015

"Serangan Ulat Bulu" ketidak-seimbangan rantai makanan kah?

      Sedari kemarin (hari minggu), banyak sekali bermunculan ulat bulu di balkon belakang kos-kosan saya, awalnya hanya beberapa ekor, namun hari ini sudah jadi puluhan ekor rupanya. Bukan takut sih, tapi geli yang pake BeGeTe kata anak gaul mah, dengan bulu-bulu disekujur tubuh ulat tersebut, bener-bener bikin merinding bulu kuduk juga nih... 

Banyak kan? hehe... Merinding deh kalo ngeliat si Bulu-bulu ini

       Karena penasaran, akhirnya saya melakukan investigasi ala Inseret di TV Swasta itu, usut punya usut para hewan unyu berbulu ini datang dari kebun dibelakang kosan yang memang banyak pohon-pohonya, disana sudah ada korban 2 pohon alpukat yang sudah benar-benar habis daunnya, jadi mungkin karena makanan mereka sudah habis si Ulat Bulu ini memutuskan berkelana ke Kosan saya untuk mencari Kitab Suci makananya.
      
Pucuk..pucuk...pucuuukkkk.......
Di lantai, di dinding, di jemuran, dimana-mana ada.. Geli Bro Sis... hehehe
 
      Kenapa bisa begitu banyak hewan kecil ini berkeliaran ya? hewan yang sering dianggap hama ini sebenarnya memang cukup merugikan bagi kita, pohon bisa habis dalam sekejap untuk santapan kelompok hewan kecil ini, kalo sampai dirumah kita juga pasti banyak menimbulkan kecemasan bagi kita, ada yang takut, geli, jijik, bisa juga bikin gatel orang se-isi rumah kan....
      Serangan hama ulat bulu ini jadi mengingatkan saya akan hobi saya. Ya, salah satu hobi saya adalah memelihara burung (eits, burung beneran ya ini. hehe...) Sekarang ini banyak sekali orang ingin memelihara burung dirumahnya, coba tengok saja disekitaran lingkungan kita, banyak sekali "Tukang Burung" dadakan yang memanfaatkan momen, Pesona burung kenari beberapa waktu lalu memang benar-benar menghidupkan gairah para pecinta burung di Indonesia Tercinta ini.
      Namun, bukan itu masalah sebenarnya, Hobi burung tidak akan pernah menjadi masalah apabila burung yang kita pelihara adalah burung hasil penangkaran, namun, akan sangat menjadi masalah apabila burung yang kita pelihara adalah burung hasil tangkapan di alam sekitar, betapa terganggunya rantai makanan bila berbagai jenis burung di alam ditangkapi secara sembarangan, bahkan lama-lama populasi mereka bisa punah donk?
      Salah satu burung yang jadi bahan tangkapan adalah burung pentet atau cendet, burung ini diburu karena suara yang dihasilkan cukup bagus, juga belum banyak breeder yang berhasil menangkarkan burung ini, jadi perbuaruan di alam terus terjadi. Dengan berkurangnya populasi burung pemakan serangga ini, pastinya rantai makanan akan terganggu, serangga dan ulat yang jadi makanan burung cendet akan berkembang secara luar biasa karena sudah tidak ada pemangsa di alam, lalu siapa yang rugi? Kita sendiri lah yang akan rugi bila serangga dan ulat berkembang secara tidak terkendali.
Burung pentet / cendet liar, Sumber foto : omkicau.com

      Itu baru satu contoh burung yang banyak diburu, dan bagaimana efeknya, diluar sana masih banyak sekali burung-burung lain yang terus diburu secara besar-besaran hanya untuk kepentingan komersil, bagiamana dengan keseimbangan rantai makanan, bagaimana dengan kelangsungan populasi mereka.
       Bagi kita yang peng-hobi burung, seharusnya kita sudah memikirkan hal tersebut, jangan lagi memelihara burung tangkapan dari alam, jangan sampai hobi kita membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar. 

Semoga Bermanfaat, Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar