Beranda

Selasa, 17 Maret 2015

Purwakarta : Waduk Jatiluhur, Waduk terbesar di Indonesia

        Weekend kemarin, tepatnya hari Sabtu tanggal 14 Maret 2015, saya bersama 3 teman saya mengunjungi Kabupaten Purwakarta. Tujuan utama kami adalah Waduk Jatiluhur, yang dikenal sebagai Waduk terbesar di Negeri ini.
       Perjalanan kami mulai jam 10.30 waktu Cimahi, dari rumah seorang rekan saya, Daus. Kemudian kami mengambil jalur Padalarang - Cikalong Wetan - Purwakarta, yang merupakan jalur lama sebelum adanya Tol Cipularang. Dengan medan pegunungan dan jalan yang berkelok-kelok, jalur ini begitu asik kami lewati, karena pemandangan indah dengan suasan sejuk pegunungan disepanjang perjalanan terus mengusir rasa bosan di perjalanan sejauh hampir 70 kilometer ini.
           Jalur ini dulunya adalah jalur utama Bandung menuju Jakarta via Purwakarta, sepertinya dulu jalur ini begitu ramai, karena banyaknya rumah makan besar yang ada di pinggir jalan, namun, saat ini kondisinya sudah begitu berubah, jalur yang tak begitu ramai ini pun akhirnya membuat bisnis rumah makan dan tempat istirahat disepanjang perjalanan menjadi sepi dan banyak yang gulung tikar.
Jalur lama, sekarang cukup sepi, namun tak akan mucul kebosanan saat melewati jalur ini, karena jalan pegunungan dengan pemandangan yang indah serta udara yang sejuk

         Kalau kita baru pertama kali ke purwakarta, dan juga pertama kali menuju Waduk Jatiluhur, kita tak perlu khawatir akan bingung dijalan, karena sepanjang jalan ada penunjuk arah yang cukup jelas, kami pun tanpa kesulitan berarti dalam perjalanan walaupun ini kali pertama kami berkunjung ke Purwakarta. Hampir 2 jam diatas kendaaraan, kami hampir sampai di Jatiluhur. Setelah melewati Gapur Waduk Jatiluhur, kita akan menemui persimpangan jalan, dimana bila ke kiri kita akan menuju semacam tempat tempat wisata, yang katanya ada waterboom  dan aneka fasilitas wisata lainya. dan apabila kita mengambil ke kanan maka kita akan menuju PLTA dan Bendungan Utama Jatiluhur.
          Kami memutuskan mengambil ke kanan menuju bendungan utama karena memang itu yang menjadi tujuan awal kami. Setelah melewati jalan turunan, beberapa ratus meter didepan, ada Gapura bendungan utama, kamipun segera masuk dengan membayar tiket sebesar 10.000,- rupiah per-orang, kemudian kami dipersilahkan masuk menuju bendungan utama. Karena motor roda 2 boleh masuk, kita pun tak perlu capek-capek untuk jalan kaki ke bendungan utama yang memang cukup jauh.
Narsis ala Boysband di bendungan utama.
           Bendungan utama ini cukup panjang, mungkin ada sekitar 2 kilometer (perkiraan saya nih..). disana terdapat Jalur air yang dialirkan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik, dengan bentuk seperti "Corong Raksasa" yang ada di samping Bendungan Utama.
Bangunan Bendungan inilah "Corong Raksasa" yang saya maksud. hehe....

           Karena debit air yang berada dibawah batas aman, serta pengunjung yang sedikit, seorang security yang bertugas pun memperbolehkan kami masuk ke area "Corong Raksasa" (apa ya istilahnya dari Bangunan tersebut. hehehe... ) Entah ini menyalahi aturan atau tidak karena dijalan masuk ada tulisan "Selain Petugas Dilarang Masuk" namun karena Security yang bertugas sudah memperbolehkan yah kita tak akan melewatkan kesempatan ini pastinya. 
Melewati Jembatan besi (berwarna biru) untuk menuju Bangunan "Corong Raksasa"
''Dilarang masuk kecuali petugas" hehehe.....

          Melewati jembatan besi, dengan kaki yang mulai gemetaran karena phobia ketinggian ini, "bismillah aja.." bisik dalam hati. Dan saya beserta beberapa rombongan pun sampai di bibir "corong raksasa". "Subhanaallah" memang begitu besar bangunan bendungan ini, dengan tinggi yang lebih dari 100 meter, juga diameternya yang begitu lebar, "corong raksasa" ini adalah jalur keluar air utama dari Bendungan Jatilihur, yang kapasitas airnya mencapai 12,9 miliar kubik (dari dari wikipedia)
Sisi dalam "Corong Raksasa", Fotonya sambil gemetaran, karena dalamnya bangunan ini.
 Di bibir "Corong Raskasa", memang "Raksasa" kan corong airnya. hehe
Masih ditempat sama, teman saya berfoto di bibir "corong raksasa", Begitu besar dan kokohnya Bangunan ini. Subahanallah....

          Karena kaki yang sudah mulai gemetaran pake banget, saya pun segera mengajak teman saya segera beranjak dari tempat tersebut, kami kembali ke atas bendungan utama, dan menikmati pemandangan diatas sana.
Pemandangan dari Atas Bendungan utama, hamparan padang rumput dibawah, Lokasi pembangkit listik,dan aliran sungai dari Bendungan Utama.
          
          Bapak Scurity yang bertugas disana ternyata cukup asik diajak ngobrol ngalor ngidul. Bapak petugas kemanan tersebut menceritakan tentang asal usul pembangunan Jatiluhur yang katanya dimulai sejak Era Orde Lama, merupakan  proyek Bendungan terbesar kala itu, dan sampai sekarang pun masih menyandang sebagai Bendungan terbesar di Indonesia tercinta ini. Di arsiteki oleh ahli dari dalam dan mancanegara, Bendungan Jatiluhur adalah yang pertama memakai Bandungan dengan bahan batu alam yang ditata sedemikian rupa sehingga membentuk bibir Bendungan, tidak seperti bendungan lain yang menggunakan bahan beton cor. Bendungan seperti ini sekarang sudah di aplikasikan juga pada bendungan lain di Indonesia, salah satu nya Bendungan Jatibarang di Semarang, yang sempat saya kunjungi akhir tahun kemarin. Menurut penuturan Bapak Satpam tersebut, keuntungan dari penggunaan bahan batu sebagai bahan bendungan tersebut adalah apabila debit air bendungan begitu tinggi, tumpukan batu yang memiliki celah-celah kecil tersebut dapat membantu mengalirkan air sedikit demi sedikit. Berbeda dengan Bendungan dari Beton, yang dimana beton bersifat menahan air, apabila debit air naik, dan terjadi sedikit retak di beton maka akan sangat berbahaya. Saya sih bukan anak Tehnik Sipil, jadi ya kurang paham deh ya sama hal seperti itu. hehe....
 
Bendungan Jatilihur menggunakan Batu yang disusun sebagai bibir Bendungannya,

Bendungan Jatibarang, Semarang. Juga mengaplikasikan hal yang sama dengan Bendungan Jatiluhur.
 
          Siang itu kami masih menikmati pemandangan alam di Waduk Jatiluhur, untuk cerita selanjutnya akan saya buat di artikel berikutnya ya...

Semoga bermanfaat, Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar